Terjemah masalah Istihadlah






Terjemah masalah Istihadlah


Oleh
Sayyid Soleh bin Muhammad Alhabsyi
Pendiri yayasan Tarbiyyah Islamiyyah





















Masalah Istihadlah
Prakata
RINGKASAN SOAL HAIDL
Haidl,adalah darah yang biasa terjadi pada wanita yang keluar dari pangkal rahim dalam keadaan sehat dan diwaktu yang tertentu.Paling cepat wanita mengeluarkan darah haid pada usia 9 tahun.
Imam Syafi’i berkata : “Wanita yang paling cepat mengeluarkan darah haidl adalah wanita-wanita Tihamah (negeri Mekah). Mereka mulai mengeluarkan darah haid pada usia 9 tahun. Tetapi umumnya para wanita mulai mengeluarkan darah haid pada saat usia 12 tahun 8 bulan dan terkadang haidl pertama terjadi setelah 2 tahun dimulainya pertumbuhan payudara dan keluarnya bulu disekitar kemaluannya, pertumbuhan badannya cepat dan masih banyak tanda pubertas lainnya.
Dalam hal ini ada 5 macam darah yaitu:
1) Hitam, adalah darah yang lebih kuat dan sangat amis.
2) Merah, adalah darah yang kuat dan tidak berbau.
3) Merah ke kuning-kuningan, adalah darah yang lemah.
4) Kuning, adalah darah yang lebih lemah.
5) Keruh, adalah warna yang paling lemah.

1. Paling sedikit perempuan haidl 1 hari beserta malamnya (24 jam) dan paling lama 15 hari beserta malamnya. Dan kebanyakan perempuan haid 6 atau 7 hari beserta malamnya. Bagi perempuan yang haidl dari keseluruhan (6, 7 atau 15 hari) jika dijumlah semua ada 24 jam, maka itu darah haidl, jika kurang dari 24 jam secara yakin maka dinamakan istihadlah (darah penyakit). Adapun jika lebih dari 24 jam sampai 15 hari beserta malamnya, maka itu dinamakan darah haidl,tapi jika lebih dari 15 hari maka dinamakan istihadlah (darah penyakit). Jika wanita keluar darah hitam pekat atau merah dan kuning tapi tidak keruh dan diwaktu biasa dia haidl, maka darah itu dinamakan darah haidl.
Terkadang perempuan haidl diwaktu yang tidak bisa dipastikan, maka dihitung dari awal keluarnya darah itu, jika sampai 24 jam atau lebih (kurang dari 15 hari beserta malamnya), maka darah itu dinamakan haidl dan jika setelah suci dia mengeluarkan darah lagi, maka dilihat dulu dari kapan dia haidl yang terakhir, jika berjalan 15 hari dari haidl yang terakhir maka darah yang kedua dinamakan haid, kalau kurang dari 15 hari (aqolultuhri) maka itu darah penyakit.Anjuran bagi wanita yang sedang haidl maka sebaiknya dicatat dengan menggunakan kalender, agar tahu waktu haidl dan kadar (lama) nya.
2.Nifas, nifas adalah darah yang keluar dari farji wanita setelah melahirkan.
a. Paling sedikitnya perempuan mengeluarkan darah nifas yaitu setetes, dan paling lamanya 60 hari, kebanyakan perempuan mengeluarkan darah nifas 40 hari.
b.Sebelum mengeluarkan darah nifas, biasanya setelah keluarnya janin maka akan keluar darah sedikit, darah itu dinamakan thalq lalu baru mengeluarkan darah nifas.
c.Warna darah nifas hanya merah.
Perempuan yang mengeluarkan darah nifas melebihi 60 hari, maka darah itu dinamakan istihadlah dengan syarat berkelanjutan (tidak terputus), apabila terputus walaupun sebentar, maka darah yang kedua dinamakan darah haidl.
3.Suci (tuhri), suci bagi perempuan adalah masa tidak mengeluarkan darah haidl atau nifas.
a. Paling sedikit sucinya perempuan antara dua haidl (maksudnya jeda antara haidl yang satu dengan haidl yang setelahnya) adalah 15 hari dan kebanyakan perempuan suci 23 hari (bila haidlnya 7 hari) atau 24 hari (bila haidlnya 6 hari) dan tidak ada batas suci bagi perempuan (karena ada perempuan yang tidak haidl).
b. Perempuan tidak mengeluarkan darah haidl, maka dia sehat (bukan penyakit seperti yang diyakini kebanyakan orang). Karena anak yang paling dicintai Rasulullah saw. yang bernama Sayyidatuna Fatimah Az-Zahra, beliau tidak pernah mengeluarkan darah haidl, maka beliau diberi julukan oleh Rasulullah saw. dengan sebutan Al Batul (yang tidak pernah putus dalam beribadah).
4. Istihadlah adalah darah penyakit yang keluar dilain waktu haidl.Bagi wanita yang mustahadoh, maka setiap shalat lima waktu harus membersihkan kemaluannya kemudian dibalut dan langsung shalat (tidak boleh menunggu lama) dan diperbolehkan membaca Al Qur’an setelah shalat dan juga diperbolehkan berjima’ sebelum berjima’ harus dilihat dulu, kalau ada darah di farjinya (memasukkan kapas di farjinya), maka dibersihkan dengan air lalu baru boleh berjima’.Ini semua untuk selain wanita mutahayyirah.Adapun mutahayyirah,maka tidak boleh melakukan sepuluh hal yang diharamkan bagi wanita haidl selain dari  shalat dan puasa.
5. Sesuatu yang keluar dari farji perempuan yang mewajibkan mandi setelah bersih adalah air mani, darah haidl, janin (walau segumpal darah) dan darah nifas. Sedang selain itu semua tidak diwajibkan mandi. Seperti darah penyakit (istahadlah)selain mutahayyirah, keputihan, madzi dan wadzi.
a. Madzi adalah air yang keluar dipuncak syahwat sebelum air mani dan warnya putih,bening tetapi tidak berbau.
b. Wadzi adalah air yang keluar ketika membawa barang yang berat, berwarna putih keruh.
c. Semua cairan yang keluar dari farji perempuan hukumnya najis, seperti darah haidl, nifas, istahadlah, keputihan, madzi dan wadzi.Adapun air mani hukumnya suci.
d. Perempuan yang haidl dan nifas, diharamkan melakukan 10 macam, yaitu:
1) Sholat wajib dan sunnah (sujud syahwi, sujud tilawah)
2) Thowaf wajib / sunnah.
3) Memegang Al Qur’an.
4) Membawa Al Qur’an.
5) Berhenti di masjid, selain masjid boleh seperti kuburan.
6) Membaca Al Qur’an (jika hanya membaca wirid / sesuatu yang dilanggengkan maka boleh jika dengan niat itu).
7) Berpuasa.
8) Thalak (bagi suami yang mentalak istrinya diwaktu haidl, maka haram,tapi sah dan terjadi).
9) Berjalan di masjid dari pintu ke satu ke pintu yang lain, jika takut keluar darahnya dan mengotori masjid, berbeda dengan mushala dan langgar.
10) Bersetubuh antara pusar dan lutut, artinya memasukkan dzakarnya ke farji tatkala haidl atau nifas, karena itu sangat dilaknat oleh Allah SWT dan rasul-Nya. Dan menyebabkan belang pada kulit si anak, jika menjadi anak (ingat-ingat dan hati-hati).
6. Masa perempuan hamil paling cepatnya 6 bulan dan kebanyakan perempuan hamil 9 bulan dan paling lama perempuan hamil 4 tahun.
Disunahkan bagi wanita yang sedang hamil untuk memperbanyak baca Al Qur’an, istighfar, sholawat dan bacaan-bacaan yang bagus, karena janin yang berumur di atas 4 bulan dia akan mendengarkan percakapan yang bisa dia dengar melalui ibu yang mengandungnya, kemudian setelah lahir disunnahkan mengadzani (beradzan) di telinga kanan lalu mengomati (beriqomat) di telinga kiri dan juga membaca surat Alamnasroh (Asyaroh) 3x di telinga kanan dengan niatan agar mendapat kemudahan dalam semua urusannya dan membaca surat Al Zalzalah 3x di telinga kiri dengan niatan anak tersebut dijauhkan dari kegoncangan dari semua hal dan membaca Al Ikhlas 3x di telinga kanan dengan niatan agar si anak mendapatkan ketauhidan dari Allah dan dijadikan anak yang selalu ikhlas dalam beramal lalu mu’awidatain (Al Falaq dan An Nas) 1x di telinga kiri dengan niatan agar si anak dijauhkan dari semua kejahatan sihir dan lain-lain.
بسم لله الرحمن الرحيم
الحمد لله وكفي والصلاة والسلام على سيدنا محمد وآله وكلّ مصطفي, وبعد:فقد سألني بعض الإخوان أن أكتب له بعض مسائل الإستحاضة وأبيّن فيها ما أمكن فيه مما صوّره العلامة الباجوري في حاشيته على التقريب,فأجبته فيه مستعينا بالله تعالى إنه سميع قريب مجيب.فأقول:
Segala puji bagi Allah dan cukuplah (bagiNya segala puji) Shalawat dan salam semoga tercurah bagi penghulu kita Muhammad dan keluarganya serta setiap orang yang terpilih: selanjutnya;ada sebagian saudara yang meminta untuk supaya aku menulis sebagian masalah Istihadlah serta penjelasannya semampuku,dari sebagian masalah istihadlah yang digambarkan oleh Al alamah Al Bajury dalam hasyiyahnya pada kitab taqrib, maka aku luluskan permintaanya sambil memohon bantuan Allah (kemampuan untuk menuliskannya) sesungguhnya Dia maha mendengar lagi maha Dekat serta mengabulkan permohonan hambaNya.
اعلم أن الإستحاضة هو الدم الخارج من فرج المرأة في غير أوان الحيض,وبقول آخر هو الدم الفاسد الخارج لعلة في رحمها إما لفساد المزاج أو السبب الظاهر كإسقاط الجنين واستعمال الدواء لمنع الحبل ونحوه,فيستمرّ عليها الدم أيّاما بل كثرما يبقى أشهرا إلى سنين عديدة.وأما دم الجرح أو القرح فليس من هذا الباب بل هو  من باب النجاسة كما علمتَ.ثم اعلم أن الشهر في باب الإستحاضة هو بمعنى الشهر اللغوي أعني ثلاثين يوما وأن ألوان الدماء خمسة:سواد وحمرة وشقرة وصفرة وكدرة,مرتّبة هكذا في ثدر القوّة والضعف,والصفات أربعة:إما ثخن أو نتن أو هما أو مجرّد عنهما,فالأسود الثخين أقوى من غير الثخين والمنتن منه أقوى من غير المنتن والثخين المنتن أقوى من الثخين فقط أو المنتن فقط,فإن استوى دمان في الصفات قدّم السابق منهما لقوّته بالتقدّم كأسود رقيق وأحمر ثخين وأحمر ثخين منتن,فإحدى الصفتين يجْبُر ضعف الدم والأخرى تقابل الأخرى فيستويان,وكأحمر منتن أو ثخين مع أسود مجرّد فهما مستويان.فإذا علمتَ ذلك فالآن أبيّن لك ما في هذه المسئلة مما صورها الباجوري في حاشيته.قال العلامة الباجوري:
Ketahuilah bahwa istihadlah ialah darah yang keluar dari kemaluan wanita pada selain waktu haidl (yang biasa). Dengan kata lain,istihadlah adalah darah kotor yang keluar karena suatu sebab tidak lazim pada daerah rahim wanita,baik terjadi ketidaklaziman tersebut sebab adanya perubahan suhu tubuh atau adanya pengaruh dhahir seperti keguguran atau meminum obat pencegah kehamilan dan lain sebagainya. Sehingga darah keluar selama beberapa hari, bahkan sering terjadi darah itu keluar selama beberapa bulan hingga bertahun tahun.Adapun darah (yang keluar dari kemaluan wanita) sebab luka atau borok,maka yang demikian itu bukan istihadlah tapi darah najis biasa yang menjadi bahasan bab najasah.Ketahuilah! bahwa bulan pada soal istihadlah adalah bulan umum yaitu tiga puluh hari. Dan warna darah itu ada lima:
a.hitam b.merah c.merah muda (pink) d.kuning e.abu abu       
Dan sifat darah ada empat:a.kental b.bau c. kental bau d.tidak kental tidak bau
Darah hitam kental itu lebih kuat daripada darah yang encer,dan yang hitam bau lebih kuat dari yang tidak bau. Darah kental bau itu lebih kuat dari darah yang hanya kental atau hanya bau.Bila dua darah sama dalam sifatnya, maka dahulukan yang pertama keluar karena lebih kuat sebab kedahuluannya,seperti darah hitam encer dan darah merah kental dan darah merah kental bau, maka salah satu dari sifat darah dapat mengisi kelemahan sifat darah dan sebagiannya dapat membandingi sebagian yang lain sehingga terjadi kesamaan.Dan seperti darah merah bau atau kental dibandingkan darah hitam yang tidak kental tidak bau, maka keduanya itu sama (dalam kuat dan lemahnya).
Bila anda telah mengerti,maka sekarang saya akan menerangkan masalah istihadlah ini sebagaimana telah digambarkan oleh syekh Al Bajury dalam hasyiyahnya atas matan Taqrib.Aku berkata: gambaran dari wanita yang istihadlah ialah:
a.mubtadi’ah mumayyizah   b.mubtadi’ah ghairu mumayyizah c.mu’tadah mumayyizah d.mu’tadah ghairu mumayyizah,yang terbagi atas: yang ingat pada kebiasaannya,baik kadar (ukuran) dan waktunya,atau yang lupa pada kebiasaannya baik kadar dan waktunya,atau yang ingat hanya pada kadarnya atau yang ingat hanya pada waktunya. Dan tiga yang terakhir ini disebut sebagai mutahayyirah.
صورة الأولى:هي المبتدأة أي أوّلُ ما ابتدأها الدم,المميّزة وهي التي ترى قويّا وضعيفا كالأسود والأحمر.فالضعيف وإن طال استحاضة والقويّ حيض بشرط أن لا ينقص عن أقلّ الحيض ولا يعبر أكثره وأن لا ينقص الضعيف عن أقلّ الطهر بأن يكون خمسة عشر يوما فأكثر متصلة وأن يكون وِلاَءً.فإن نقص القويّ عن أقلّ الحيض أو غير أكثره أو نقص الضعيف عن أقلّ الطهر أو لم يكن ولاءً كما لو رأت يوما أسود ويوما أحمر وهكذا,فهي فاقدة شرط من شروط التمييز,وسيأتي حكمها.
Gambaran pertama:adalah mubtadi’ah,yaitu wanita yang kali pertama datang padanya darah, mumayyizah,yaitu yang dapat membedakan antara darah kuat dan lemah,seperti hitam dan merah.Maka darah lemah –walau lama- itu istihadlah,sedang darah kuat itu haidl,namun dengan syarat:
a.darah kuat keluar tidak kurang dari batas minimal haidl yaitu sehari semalam b.darah kuat tidak melewati batas maksimal haidl yaitu 15 hari
c.darah lemah keluarnya tidak kurang dari batas maksimal suci yaitu 15 hari d.darah lemah keluar secara berturut turut (tidak terselang)
Maka bila darah kuat keluar kurang dari sehari semalam, atau melewati batas maksimal haidl,atau darah lemah kurang dari batas minimal suci atau keluarnya tidak berturut turut,seperti bila wanita melihat darah hitam sehari dan darah merah sehari yang lain,dan begitu seterusnya. Maka wanita tersebut (disebut) faqidah syarat min syurutit tamyiz (wanita yang kehilangan kaidah tamyiz yang baku),dan hukumnya akan disebut kemudian.
Contoh pada masalah diatas:
1.Seorang dara yang baru kali pertama haidl dan mengerti tentang batasan kuat dan lemahnya darah.Pada tanggal satu keluar darah hitam pekat kental hingga tanggal 2,lalu berlanjut darah merah encer hingga tanggal 23,lalu berhenti. Maka haidlnya satu hari yang pertama,sedangkan sisanya adalah darah istihadlah.
2.Dara yang kali pertama haidl serta memahami tentang batasan kuat dan lemahnya darah.Keluar darah hitam tanggal satu hingga tanggal 15,lalu berlanjut darah merah kental hingga hari ke 30. Maka haidlnya 15 hari dan sisanya itu darah istihadlah.
3.Dara yang kali pertama keluar darah dan faham akan batasan kuat dan lemahnya darah.Keluar darah hitam kental tanggal satu, lalu dari tanggal dua hingga tanggal 20,keluar darah merah kental, maka haidlnya satu hari pertama, sedangkan sisanya itu darah istihadlah.
4.Dara yang kali pertama keluar darah dan mengerti akan batasan kuat dan lemahnya darah. Selama 15 hari berturut turut keluar darah merah encer,lalu hari ke 16 hingga hari ke 28 keluar darah hitam,maka haidlnya dari tanggal 16 hingga 28 dan dari hari pertama hingga tanggal 15 itu darah istihadlah.
Catatan:Untuk mafhum dari keempat kondisi diatas ada pada gambaran ke 2 dibawah ini.
صورة الثانية:هي المبتدأة أي أوّلُ ما ابتدأها الدم كما تقدّم,غير المميّزة وهي التي تراه بصفة واحدة,ومثلها المميّزة التي فقِدَتْ شرطا من شروط التمييز.فحيضها يوم وليلة وطهرها تسع وعشرون,إن عرفت وقت ابتداء الدم وإلاّ فمتحيّرة,وسيأتي حكمها.
Gambaran kedua:ialah mubtadi’ah,yaitu wanita yang kali pertama datang darah seperti telah disebutkan sebelumnya, ghairu mumayyizah,yaitu yang hanya mengerti darah dengan sifat yang sama (dalam arti tidak dapat membedakannya), dan sama dengannya juga mubtadi’ah mumayyizah yang faqidah syarat dari ketentuan tamyiz. Maka haidlnya itu sehari semalam,dan sucinya duapuluh sembilan hari,bila wanita itu mengetahui waktu pertama darah keluar.Namun bila lupa,maka dia termasuk wanita mutahayyirah,yang hukumnya akan disebutkan di gambaran ke 5
Contoh masalah diatas:
1.Dara yang kali pertama keluar darah dan tidak memahami tentang batasan kuat dan lemahnya darah.Keluar darah melebihi batas maksimal haidl,maka haidlnya dihitung satu hari pertama dan selebihnya darah istihadlah.Dengan catatan bahwa dara itu ingat kapan ia mulai keluar darah. Namun bila ia tidak dapat mengingatnya, hukumnya disamakan dengan mutahayyirah,pada gambaran ke 5 nanti.
2.Dara yang kali pertama keluar darah dan mengerti akan batasan kuat dan lemahnya darah, namun ia tidak memiliki salah satu dari empat syarat yang telah disebutkan pada masalah gambaran pertama.Ini merupakan mafhum dari keempat keadaan tersebut diatas,yaitu:
a.Darah hitam pekat keluar selama ½ hari,lalu seterusnya keluar darah merah encer selama 19 hari,maka hari pertama itu haidl dan yang selanjutnya itu darah istihadlah.
b.Darah hitam pekat keluar selama 16 hari berturut turut, lalu hari ke 16 hingga hari ke 25 keluar darah merah,maka darah pada hari pertama itu haidl dan sisanya itu darah istihadlah.
c.Darah hitam pekat keluar selama 16 hari,lalu darah merah selama 13 hari,maka darah hari pertama itu haidl dan sisanya itu darah istihadlah.Begitu pula bila hanya darah kuat yang keluar secara berturut turut melewati batas maksimal haidl 15 hari.
d.Hari pertama keluar darah hitam,lalu hari kedua darah merah,lalu hari ketiga darah kuning,lalu hari keempat darah abu abu dan begitu seterusnya selalu berganti ganti warna dan sifat darah setiap harinya hingga melewati batas maksimal haidl, maka hari pertama itu darah haidl dan sisanya itu darah istihadlah.
Catatan:bila ada anak dara yang keluar darah pada usia yang mungkin untuk haidl,yaitu 9 tahun,maka darah tersebut disebut darah haidl, walaupun saat keluar darah tersebut,usianya masih kurang 15 hari lagi dari hari kelahirannya.
صورة الثالثة:هي المعتادة وهي التي سبق لها حيض وطهر,المميّزة وهي التي ترى قويّا وضعيفا كما تقدّم.فيحكم لها بتمييز لا عادةٍ مخالفة له - إن لم يتخلّل بينهما أقلّ طهر-.قلو كانت عادتها خمسة من أوّل الشهر وبقيته طهر,فلما نزل الدم واستمرّ رأت عشرة أسود من أوّل الشهر وبقيته أحمر,كان حيضها العشرة لا الخمسة فقط, لأن التميز أقوى من العادة لأنه علامة في الدم وهي علامة في صاحبته. فلو كانت العادة غير مخالفة,كما لو كانت هادتها خمسة أيام من أوّل الشهر فجاء التمييز كذلك حُكِم لها بِهما معا.ولو تخلّل بينهما أقلّ طهر كما لو رأت بعد خمستها عشرين ضعيفا ثم خمسة قويّا ثم ضعيفا, فقدر العادة حيض للعادة وقدر التمييز حيض للتمييز.
Gambaran ketiga:ialah mu’tadah yaitu wanita yang telah biasa haidl dan suci,mumayyizah yaitu yang dapat membedakan antara darah kuat dan lemah sebagaimana telah lalu.Maka ditetapkan padanya dengan tamyiz,bukan adat yang tidak sesuai,namun bila tidak terselang antara dua darah tersebut oleh batas minimal suci 15 hari. Maka bila kebiasaannya lima hari di awal bulan sedangkan sisanya suci,lalu saat datang darah berturut turut, wanita ini melihat selama sepuluh hari diawal bulan darah hitam dan selepasnya darah merah,maka haidlnya itu sepuluh hari bukan hanya lima hari (seperti kebiasaannya) karena tamyiz lebih kuat daripada adat kebiasaan,sebab tamyiz memperhatikan keadaan darah sedang adat kebiasaan merupakan tanda dari pemilik darah (wanita itu).Bila adat kebiasaan tidak berlawanan dengan tamyiz,seperti adatnya haidl selama lima hari di awal bulan,lalu tamyiz memperlihatkan kesamaannya,maka wanita tersebut ditetapkan (hukum haidlnya) dengan adat dan tamyiz. Dan bila ada terselang antara dua darah itu oleh batas minimal suci 15 hari,seperti wanita tadi melihat setelah hari kelima hingga hari kedua puluh darah lemah,lalu lima hari darah kuat,lalu darah lemah lagi,maka ukuran batas adat haidl menurut adat dan batasan ukuran tamyiz haidl menurut tamyiz.
Contoh gambaran diatas:
a.adat wanita tersebut haidl lima hari setiap bulannya,lalu ia mengalami istihadlah dengan batasan darah kuat lima hari dan selebihnya hingga lewat batas maksimal haidl darah lemah. Maka yang lima hari itu haidl dan selebihnya itu darah istihadlah.
b.adat wanita tersebut haidl 5 hari setiap bulan, lalu ia istihadlah dengan batasan darah kuat keluar selama 10 hari,dan selanjutnya  keluar darah lemah hingga kelar daari batasan maksimal haidl Maka 10 hari pertama itu haidl dan sisanya itu darah istihadlah.
c.adatnya haidl lima hari setiap bulan,lalu ia istihadlah dengan ukuran 5 hari darah kuat,15 hari darah lemah,5 hari darah kuat dan 5 hari darah lemah.Maka haidlnya adalah pada saat keluar darah kuat (yaitu 5 hari pertama dan 5 hari kedua),sedangkan saat keluar darah lemah itu darah istihadlah (yaitu yang 15 hari dan 5 hari ketiga).
صورة الرابعة:هي المعتادة بأن سبق لها حيض وطهر كما مرّ,غير المميزة بأن تراه بصفة كما مرّ أيضا,الذاكرة لعادتِها قدرا ووقتا,فترُدُّ إليها قدرا ووقتا,فلو حاضت في شهر خمسة أيام من أوّله مثلا ثم استحيضت,فحيضها هو الخمسة من أوّل الشهر وطهرها بقية الشهر,عملاً بعادتِها وإن لم تتكرّر لأن العادة تثبت بِمرّة,إن لم تختلف فلا تثبت بِمرّة.
Gambaran keempat:ialah wanita mu’tadah yang telah biasa haidl dan suci sebagaimana telah disebutkan,ghairu mumayyizah sebab mengerti darah hanya satu sifat saja (tidak dapat membedakan kuat lemahnya darah ) seperti yang telah lalu,dzakirah li adatiha ingat pada kebiasaannya baik ukuran dan waktunya,seperti bila wanita itu haidl dalam sebulan lima hari,lalu ia istihadlah,maka haidlnya adalah lima hari diawal bulan,dan sesisanya suci,karena mengikuti kebiasaannya walaupun tidak berulang kali,sebab adat dapat di ikuti walau sekali,bila tidak berbeda (maksudnya terjadi pergantian siklus haidl),maka adat tidak dapat di ikuti hanya sekali.
Contoh gambaran diatas:
a.adatnya haild 5 hari setiap bulan,lalu istihadlah, maka haidlnya itu menurut adatnya,yaitu 5 hari, karena menyesuaikan dengan adatnya,walau tidak berturut turut, sebab adat haidl cukup dengan sekali.
b.adatnya haidl 5 hari setiap bulan dari tanggal 3 hingga 10,lalu bulan depannya ia istihadlah mulai dari tanggal 11 hingga tanggal 30.Maka disini terjadi pergantian siklus haidl,karena itu haidlnya digenapkan jadi 15 hari dan sisanya itu darah istihadlah. 
c.adatnya haidl 5 hari setiap bulan,sehingga ia suci selama 25 hari lalu berganti jadi 3 hari,lalu berganti jadi 15 hari, lalu jadi 7 hari,kemudian ia istihadlah,maka yang dijadikan patokan adatnya adalah yang terdekat,yaitu 7 hari.Namun bila berulang kali dengan keadaan demikian sebelum istihadlah,yaitu berulang 3 hari,lalu 15 hari lalu 7 hari,maka yang dijadikan patokan tentang istihadlahnya adalah perhitungan pertama, yaitu 3 hari.
Catatan:sebab digenapkan lama haidlnya 15 hari (pada contoh poin b),karena wanita ini adalah mu’tadah ghairu mumayyizah yang ingat akan waktu dan lama adat kebiasaanya,sehingga tidak mungkin dikembalikan pada batas minimum haidl.Oleh karena itu tentu hanya dapat dikembalikan pada batas maksimum haidl yaitu 15 hari. Karena pengembalian dalam masalah istihadlah pada batas minimum haidl hanya ada pada mubtadiah ghairu mumayyizah dan mubtadiah mumayyizah yang tidak cocok dengan syaratnya (seperti telah disebutkan pada gambaran satu dan dua diatas) serta bagi mu’tadah yang lupa pada ukuran adat kebiasaannya,seperti nanti pada gambaran ke 7 .
صورة الخامسة:هي المعتادة غير المميّزة الناسية لهادتِها قدرا ووقتا بأن سبق لها حيض وطهر ولم تعلم عادتَها قدرا ووقتا,فهي كحائض في أحكام كحرمة التمتّع بِها والقراءة في غير الصلاة احتياطا لأن كلّ زمان يمرّ عليها يحتمل الحيض,و كطاهر في أحكام كالصلاة والصوم احتياطا لأن كلّ زمان يمرّ عليها يحتمل الطهر,وتعتسل لكلّ فرض في وقته لإحتمال الإنقطاع حينئذ إن جهلت وقت انقطاع الدم,فإن علمت كأن عرفت أنه كان ينقطع عند الغروب,فلا يلزمها الغسل إلاّ عند الغروب وتتوضّأ لباقي الفرائض لإحتمال الإنقطاع عند الغروب دون ما عداه.وتصوم رمضان ثم شهر كاملا,فيبقى عليها يومان لإحتمال أن يطرأ عليها الحيض في أثناء اليوم الأوّل مع احتمال كونِها تحيض أكثر الحيض فيرتفع على هذا الإحتمال يوم السادس عشر فيصحّ لها أربعةَ عشر من كلٍّ من الشهرين بثمانيةٍ وعشرين يوما,فيبقى عليها يومان,فتصوم لها من ثمانيةَ عشر ثلاثة أوّلها وثلاثة آخرَها فيحصلان.
Gambaran kelima:ialah mu’tadah ghairu mumayyizah nasiyah li adatiha yang lupa pada adat kebiasaannya baik ukuran dan waktunya,yang telah biasa haidl dan suci namun tidak ingat kebiasaannya baik ukuran dan waktunya.Maka wanita tersebut seperti wanita yang haidl pada beberapa hukum seperti tidak boleh dicumbu (disetubuhi) dan tidak boleh membaca alqur’an selain saat shalat dengan maksud berjaga jaga,karena setiap waktu yang dia lewati itu mungkin waktu haidl.Dan ia seperti wanita suci dalam beberapa hukum yaitu shalat dan puasa untuk berjaga jaga,sebab setiap waktu yang ia lewati itu mungkin waktu suci.Dan harus mandi setiap akan melakukan kewajiban shalat dalam waktunya,karena mungkin sedang putus haidl waktu itu (ketika mau shalat),bila ia tidak mengetahui waktu putusnya darah.Bila ia mengetahui,seperti bahwa darah biasa berhenti pada saat matahari terbenam,maka tidak wajib baginya mandi kecuali ketika mentari terbenam, lalu berwudlu untuk melaksanakan kewajiban lainnya, karena ada kemungkinan darah berhenti pada saat terbenam tadi,tidak diwaktu lainnya. Wanita mutahayyirah berpuasa Ramadlan sebulan penuh dan (ditambah) sebulan penuh lagi, sehingga tersisa baginya dua hari,karena ada kemungkinan haidl ditengah hari pertama,disertai kemungkinan bahwa ia haidl hingga batas maksimal haidl 15 hari.Maka akan dapat dikecualikan dengan kemungkinan ini hari ke 16, sehingga sah baginya 14 hari dari setiap bulan yang dua tersebut (jadi) genap 28 hari,lalu baginya tersisa dua hari.Maka wanita itu berpuasa untuk menggenapi hari yang tersisa dari 18 hari (yaitu hari ke 16 ditambah dua hari),tiga hari diawal bulan dan tiga hari diakhir bulan,sehingga akan ada kesamaan dikedua bulan tersebut.  
Catatan:
- dari hari ke 16 hingga hari ke 30 ada 15 hari, sehingga untuk sampai kepada 18 hari dibutuhkan 3 hari setiap bulannya, dan sedangkan dua hari itu adalah kekurangan satu hari dari dua bulan tersebut,karena diatas telah disebutkan bahwa hari puasa wanita itu hanya diperkirakan 28 hari,dan untuk menggenapinya hingga mancapai 30 hari adalah dengan menambahkan dua hari.
- iddah thalak wanita mutahayyirah menggunakan bulan,yaitu 3 bulan (90 hari) seperti iddah anak kecil dan wanita ayisat (menopause)  
صورة السادسة:هي الذاكرة لعادتِها قدرا لاوقتا كأن تقول:كان حيضي خمسةٌ في العشر الأوّل من الشهر لا أعلم ابتداءَها وأعلم أني في اليوم الأوّل طاهرة بيقين. فالسادس حيض بيقين والأوّل طهر بيقين كالعشرين الأخيرين,والثاني إلى آخر السادس محتمل للحيض والطهر دون الإنقطاع والسابع إلى آخر العشر محتمل للحيض والطهر والإنقطاع,فلليقين من حيض وطهر حكمه وهي في المحتمل كناسية لهما فيما مرّ,ومعلومٌ أنه لا يلزمها الغسلُ إلاّ عند احتمال الإنقطاع, ويسمى ما يحتمل الإنقطاع طهرا مشكوكا فيه وما لا يحتمله حيضا مشكوكا فيه.
Gambaran keenam:yaitu wanita yang ingat pada ukuran kebiasaan haidlnya,tidak waktunya,seperti ia berkata:haidl saya biasa lima hari di sepuluh awal bulan,namun saya tidak ingat hari mulainya,tapi dihari pertama saya yakin suci. Maka hari keenam yakin haidl dan hari pertama yakin suci,seperti juga dua puluh akhir,dan hari kedua hingga akhir hari keenam mungkin haidl dan suci tapi tidak mungkin berhenti,dan hari ketujuh hingga akhir hari kesepuluh mungkin haidl dan suci serta berhenti.Maka untuk hukumnya pada waktu yang yakin haidl (itulah haidl) dan yang yakin suci (itulah suci).Dan (hukum) wanita tersebut pada waktu yang mungkin (haidl dan sucinya) seperti (hukum) wanita mutahayyirah. Namun jelas bahwa tidak wajib baginya mandi kecuali bila pada saat ada kemungkinan berhenti darah.Saat yang mungkin berhentinya darah itu disebut suci yang meragukan dan saat yang mungkin haidl padanya disebut haidl yang meragukan.
Contoh gambaran diatas:
Wanita ini tahu adat kebiasaan haidlnya tiap bulan itu 5 hari pada sepuluh hari pertama,walau ia tidak ingat kapan haidlnya mulai, tapi ia yakin bahwa pada hari pertama ia masih suci (belum haidl).Maka hari pertama yakin suci, seperti juga 20 hari terakhir, dan hari ke 6 yakin haidl, sedangkan hari ke 2 hingga akhir hari ke 6 (yaitu hari ke 5) itu mungkin haidl dan suci,tidak mungkin putus haidl,dan hari ke 7 hingga hari ke 10 itu mungkin haidl dan suci dan berhenti.Maka pada hari yang yakin suci (yaitu hari pertama dan 20 hari terakhir)),hukumnya suci,dan pada hari yang yakin haidl (yaitu hari ke 6),hukumnya haidl. Sedangkan pada saat yang mungkin suci dan mungkin haidl,hukumnya disamakan dengan wanita mutahayyirah pada gambaran ke 5 sebelumnya.
Tanbih:perlu diingat agar tidak jadi bingung, bahwa yang dimaksud suci disini adalah wanita tersebut dalam keadaan istihadlah,karena telah maklum bahwa mustahadlah dihukumi sebagai wanita suci (tidak haidl),dalam arti ia dikhithab dengan khithab wanita yang suci,seperti wajib shalat,puasa dan lainnya.
صورة السابعة:هي الذاكرة لعادتِها وقتا لا قدرا كأن تقول:كان حيضي يبتدئني أوّل الشهر ولا أعلم قدره,فيوم وليلة منه حيض بقين ونصفه الثاني طهر بيقين وما بين ذلك محتمل للحيض والطهر والإنقطاع,فلليقين من حيض وطهر حكمه وهي في المحتمل كناسية لهما كما مرّ في التي قبلها.
Gambaran ketujuh:wanita yang ingat pada waktu kebiasaannya namun tidak pada ukurannya, seperti ia berkata:haidl saya biasa datang diawal bulan namun saya tidak ingat ukurannya.Maka satu hari satu malam dari bulan tersebut itu yakin haidl,dan tengah  kedua bulan itu yakin suci, sedangkan waktu yang ada diantara keduanya itu mungkin haidl dan suci serta berhenti haidl.Maka yang yakin haidl dan suci (ikuti) hukumnya,dan wanita itu pada waktu yang mungkin haidl dan suci serta berhenti haidl seperti wanita mutahayyirah saja seperti pada gambaran ke 5 sebelumnya.
Contoh gambaran diatas:
Wanita ini tahu waktu adat kebiasaannya haidl disetiap awal bulan namun lupa pada ukuran lamanya haidl.Maka sehari semalam dari bulan tersebut yakin haidl,sedangkan pada pertengahan kedua bulan tersebut (yaitu tanggal 16-30) yakin suci.Dan waktu yang ada diantara keduanya (yaitu tanggal 2 -15) itu mungkin suci dan mungkin haidl.Maka yang yakin suci hukumnya suci dan yang yakin haidl hukumnya haidl,sedang yang mungkin suci atau haidl hukumnya disamakan dengan wanita mutahayyirah.
Dan untuk hafalan sementara, dibawah ada skema ringkas gambaran mustahadlah:
صور المستحاضة
                                                                                                                                   
        مبتدئة مميزة                                                        معتادة مميزة                                                                                                                            
                         مبتدئة غير مميزة                              معتادة غير مميزة
                             قدرا            ناسية لعادتها                  ذاكرة عادتها                                                                                                
                                                   وقتا                  
                                         قدرا ووقتا (متحيّرة)                                              
* * * * *
Nisbat antara tujuh gambaran masalah istihadlah
Terlihat bahwa bila wanita yang mumayyizah, baik mubtadiah atau mu’tadah tidak memiliki perbandingan,dalam arti tidak terbagi dalam kategori.Namun bila ghairu mumayyizah akan terbagi dalam beberapa ragam kondisi.Dari sini dapat kita tarik kesimpulan bahwa,dalam istihadlah:
a.yang menjadi pokok utama adalah pengenalan akan kadar dan sifat darah.
b.tamyiz lebih dominan daripada adat kebiasaan.
c.tamyiz lebih simple (ringkas) daripada adat
Poin a dan b dapat diperhatikan pada posisi gambaran pertama dan ketiga.Dan poin c dapat diperhatikan dari tidak terdapatnya ragam kondisi pada wanita mumayyizah.
Adapun nisbat dari ke tujuh gambaran istihadlah tersebut,ialah: antara gambaran pertama dan ketiga terdapat silah,yaitu dominasi dari tamyiz, dan antara gambaran kedua dan ketujuh terdapat pula silah dengan perbandingan balik antara yang baru mulai dan yang telah biasa,dan antara gambaran keempat dan keenam terdapat silah perbandingan silang antara yang sempurna (ingat waktu dan kadar) dan yang tidak sempurna (hanya ingat kadar).Sedangkan pada gambaran kelima (mutahayyirah) tidak terdapat silah dengan satupun dari gambaran istihadlah yang lain,karena pada wanita mutahayyirah inilah para ulama dengan sebenar benarnya melakukan ijtihad total tanpa ada satu perbandingan sama sekali.Sehingga,selain hukumnya pun sangat berbeda dengan gambaran istihadlah yang lain, juga menjadi rujukan bagi kondisi istihadlah lainnya,seperti pada kasus gambaran kedua, keenam dan ketujuh.
Pada gambaran mu’tadah mumayyizah masih terdapat tiga kemungkinan yang tidak tertulis, yaitu:
a.mu’tadah mumayyizah yang lupa kadar,tapi ingat adat waktu
b.mu’tadah mumayyizah yang lupa waktu,tapi ingat adat kadar
c.mu’tadah mumayyizah yang lupa pada adat keduanya
Jawaban atas tiga kondisi tersebut ,ialah:
a.tamyiz memiliki peranan,pada selain waktu adatnya,seperti contoh:adat waktunya biasa di awal bulan,tapi lama (kadar) nya lupa,maka hari pertama dianggap sebagai haidl,sedang selebihnya dilihat kuat dan lemahnya darah hingga akhir hari ke 10,lalu selebihnya (dari hari ke 11-30) itu darah istihadlah.
b.tamyiz memiliki peranan,kecuali pada kadar adat,seperti contoh:lama (kadar) adatnya ialah 5 hari setiap bulan,tapi lupa waktunya,maka hari ke 6,ke 11,ke 16,ke 21,ke 26 itu memiliki kemungkinan kuat haidl,dan selainnya maka dilihat kuat dan lemahnya darah.
c.sama seperti kondisi mubtadiah mumayyizah saja,karena wanita mu’tadah seperti ini seakan wanita mubtadiah lagi,hanya saja bila ia lupa dari kapan keluarnya,maka tamyiz kembali memegang peranan,jadi tidak dikembalikan pada gambaran mutahyyirah.
Catatan:tiga gambaran masalah ini merupakan hasil pemikiran penulis sendiri yang tentu sangat mungkin salahnya,karena itu diharapkan untuk memberikan koreksi dan saran.Allahu A’lam.
Khatimah:
Keputihan adalah cairan / lendir berwarna putih dan berbau yang keluar dari lubang kemaluan wanita disebabkan oleh kuman atau bakteri tertentu. Dan tentang hukumnya adalah:
(مسئلة) حَاصِلُ كَلاَمِهِمْ فِي رَطُوْبَةِ فَرْجِ الْمَرْأَةِ الَّتِي هِيَ مَاءٌ أَبْيَضُ مُتَرَدِّدٌ بَيْنَ الْمَذِي وَالْعَرَقِ أَنَّهاَ إِنْ خَرَجَتْ مِنْ وَرَاءِ مَا يَجِبُ غَسْلُهُ فِي الْجِنَابَةِ يَقِيْناً إِلَى حَدِّ الظَّاهِرِ وَإِنْ لَمْ تَبْرُزْ إِلَى خاَرِجٍ نَقَضَتْ الْوُضُوْءَ أَوْ مِنْ حَدِّ الظَّاهِرِ وَهُوَ مَا وَجَبَ غَسْلُهُ فِي الْجِنَابَةِ أَعْنِي الَّذِي يَظْهَرُ عِنْدَ قُعُوْدِهَا لِقَضاَءِ حاَجَتِهاَ لَمْ تُنْقِضْ,وَكَذَا لَوْ شَكَّتْ فِيْهاَ مِنْ أَيِّهِمَا هِيَ عَلَى الْأَوْجَهِ.وَأَمَّا حُكْمُهَا نَجَاسَةً وَطَهَارَةً,فَمَا كَانَ مِنْ حَدِّ الظَّاهِرِ فَطاَهِرٌ قَطْعًا وَمَا وَرَاءَهُ مِمَّا يَصِلُهُ ذَكَرُ الْمُجَامِعِ فَطاَهِرٌ عَلَى الْأَصَحِّ,وَمَا وَرَاءَ ذَلِكَ فَنَجِسٌ قَطْعاً.هَذا مَا اعْتَمَدَهُ فِي التُّحْفَةِ وَغَيْرِهاَ وَاعْتَمَدَ فِي الْفَتَاوَى وَم ر أَنَّ الْخَارِجَةَ مِنَ الْبَاطِنِ نَجِسَةٌ مُطْلَقاً. ( بغية المسترشدين  ص ۵۲ )
Masalah:kesimpulan yang dapat diambil dari pendapat para ulama tentang rathubah (lendir / cairan) farji,yaitu air putih yang seperti madzi dan keringat,bahwasanya bila keluar dari balik daerah yang wajib dicucinya dalam mandi jinabat secara yakin hingga batas dhahir walaupun tidak sampai keluar (dari lubang kemaluan),maka membatalkan wudlu.Atau keluar dari batasan luar yaitu daerah yang wajib dicucinya ketika mandi jinabat, maksudku daerah yang bisa terlihat ketika wanita jongkok saat akan kencing,maka tidak membatalkan wudlu.Begitu pula (tidak  membatalkan wudlu) bila wanita itu ragu darimana keluarnya, menurut pendapat ashhab yang lebih diakui.Dan adapun hukumnya,maka lendir yang keluar dari batas luar itu yakin suci, dan yang keluar dari daerah yang bisa dicapai oleh dzakar lelaki yang bersetubuh itupun suci menurut pendapat yang ashah.Dan yang keluar dari daerah yang lebih dalam maka itu yakin najis.Inilah pendapat yang dipegang oleh ibnu Hajar dalam kitab Tuhfah dan lainnya.Sedang dalam fatawa dan pendapat Muhammad Ramli, maka cairan yang keluar dari batin (dalam) itu mutlak najis.
Demikian sekelumit gambaran (shurah) masalah istihadlah tujuh yang diambil dari hasyiyah syekh Al Bajury rahimahullah atas matan Taqrib,dengan disertai sedikit contoh masalah menurut batas kemampuan penulis,yang tentu masih sangat banyak kekurangannya sehingga perlu untuk dievaluasi ulang untuk penyempurnaan dimasa depan.Semoga dapat bermanfaat serta menjadi bekal amal kebaikan bagi penterjemah khususnya di akhir kelak.Amin………….…………………..





Wassalam,penterjemah
Cianjur,Kamis 10 Dzul hijjah 1436
 25 September 2015                                                                                 
 
TARBIYYAH ISLAMIYYAH Copyright © | Template designed by Liza Burhan | SEO by Islamic Blogger Template